What is the translation of " ALP ARSLAN " in English?

• alp arslan

Examples of using Alp arslan in Indonesian and their translations into English

Alp Arslan.
Alp Arslan the Sultan.

Kaisar Romanus tertangkap dan dibawa ke hadapan Sultan Alp Arslan.
Emperor Romanos was held captive and brought to Alp Arslan.

Nama' Alp Arslan' berarti Singa yang Gagah Berani.
His name Arslan means"the lion.

Ia memegang kekuasaan selama 20 tahun semenjak meninggalnya Alp Arslan pada tahun 1072.
Nizam held absolute power 20 years after the assassination of Alp Arslan in 1072 A. D.

Alp Arslan meninggal setahun kemudian dan putranya Malik Shah naik tahta menjadi sultan.
Alp Arslan died the next year and his son Malik Shah became sultan.

Ia memegang kekuasaan selama 20 tahun semenjak meninggalnya Alp Arslan pada tahun 1072.
He held near absolute power for 20 years after the assassination of Alp Arslan in 1072.

Pada 1071, keponakannya Alp Arslan mengalahkan Bizantium di Malazgirt, dekat Danau Van.
In 1071, his nephew Alp Arslan defeated the Byzantines in Malazgirt, near Lake Van.

Nizam al-Mulk adalah orang pertama yang melakukan hal ini ketika ia ditunjuk wazir ke sultan Alp Arslan.
Nizam ul-Mulk was the first to do this when he was appointed vizier to the sultan Alp Arslan.

Persiapan untuk pernikahan antara anak laki-laki Alp Arslan dan anak perempuan Romanus juga dirancang.
A marriage alliance was prepared between Alp Arslan's son and Romanos' daughter.

Alp Arslan memperlakukannya dengan hormat, dan tidak mengenakan syarat-syarat keras pada Romawi Timur.
Alp Arslan treated him with respect, and imposed no harsh terms on the Byzantines.

Ketika ia terbaring dalam keadaan sekarat, Alp Arslan berbisik kepada putranya bahwa kesombongan telah membunuhnya.
As he lay dying, Alp Arslan whispered to his son that his vanity had killed him.

Alp Arslan justru sudah sampai di sekitar area tersebut bersama sekutunya dan diperkuat oleh 30.000 kavaleri dari Aleppo dan Mosul.
Alp Arslan was actually in the area with allies and 30,000 cavalry from Aleppo and Mosul.

Pada Pertempuran Manzikert, Romanos tidak hanya menderita kekalahan di tangan Sultan Alp Arslan, tetapi juga ditangkap.
At Manzikert Romanos not only suffered a surprise defeat at the hands of Sultan Alp Arslan, but was also captured.

Di barat, Alp Arslan bertempur untuk merebut Suriah dari kekuasaan Fatimiyah serta Armenia dari kekuasan Kekaisaran Bizantium.
In the west, Alp Arslan fought to take Syria from the Fatimids and Armenia from the Byzantine empire.

Romanus-pun kembali ke Konstantinopel sambil yakin bahwa Alp Arslan tidak akan mengancam perbatasan timur kekuasaannya.
Romanus also needed his forces to tackle the internal rivalries at Constantinople while feeling assured that Alp Arslan would not pose a threat to his eastern frontier.

Alp Arslan memperlakukan Romanus dengan sangat baik dan kembali menawarkan klausul perdamaian yang sama dengan yang ia tawarkan sebelum pertempuran.
Alp Arslan treated Romanos with considerable kindness and again offered the terms of peace that he had offered prior to the battle.

Pada tahun 1071 Andronikos adalah komandan bagian dari tentara Bizantium dalam kampanye Romanos IV Diogenes melawan Seljuk dari Alp Arslan.
In 1071 Andronikos was the commander of a section of the Byzantine army in the campaign of Romanos IV Diogenes against the Seljuk Turks of Alp Arslan.

Pada tahun 1064, Sultan Turki Seljuk Alp Arslan mengepung Kastil Kol dan melewati Gunung Arşiyan untuk menaklukkan kota Ani.
In 1064 the Seljuk Turkish Sultan Alp Arslan besieged Kol castle while passing over Mount Arşiyan to conquer the city of Ani.

Akan tetapi, akademi Islam pertama yang menyediakan berbagai kebutuhan fisik untuk mahasiswanya, dan menjadi model bagi pembangunn akademi-akademi lainnya adalah Nizhamiyah yang didirikan pada tahun 1065- 1067 oleh Nizham Al-Mulk, seorang menteri dari Persia pada kekhalifahan bani Saljuk, Sultan Alp Arslan, dan Maliksyah, yang juga merupakan penyokong Umar Al-Kahyyam.
But the first Islamic academy to make provision for the physical needs of its students and to become a model for later institutions of higher learning was the Nizalrnyah, founded in 1065-1067 by Nizam al-hulk, the Persian vizier of the Seljuk sultans Alp Arslan and Malikshah and the patron of al-Khayyam.

Pengintai Alp Arslan sudah mengetahui persis kekuatan serta posisi Romanos, sedangkan Romanus sendiri sama sekali belum menyadari akan pergerakan dan posisi lawannya.
Alp Arslan's scouts knew exactly where Romanos was, while Romanos was completely unaware of his opponent's movements.

Pertempuran Manzikert, atau Malazgirt adalah pertempuran yang terjadi antara Kekaisaran Bizantium atau Kekaisaran Romawi Timur dan pasukan Seljuk yang dipimpin oleh Alp Arslan pada tanggal 26 Agustus 1071 di dekat Manzikert, Armenia( Malazgirt, Turki modern) di Basprakania( provinsi) dari kekaisaran.
The Battle of Manzikert, or Malazgirt was fought between the Byzantine Empire and Seljuq forces led by Alp Arslan on August 26, 1071 near Manzikert, Armenia(modern Malazgirt, Turkey) in the Basprakania[4] theme(province) of the Empire.

Alp Arslan memperlakukan Romanus dengan sangat baik dan kembali menawarkan klausul perdamaian yang sama dengan yang ia tawarkan sebelum pertempuran.
Alp Arslan treated Romanos with considerable kindness[18] and again offered the terms of peace which he had offered previous to the battle.

Bahkan sementara Romanos bernegosiasi dengan Alp Arslan atas kembalinya Manzikert, ia berbaris di kepala pasukan besar dengan maksud memulihkan benteng.
Even while Romanos negotiated with Alp Arslan over the return of Manzikert, he marched at the head of a large army with the intent of recovering the fortress.

Alp Arslan memperlakukan Romanus dengan sangat baik dan kembali menawarkan klausul perdamaian yang sama dengan yang ia tawarkan sebelum pertempuran.
When the Emperor Romanos IV was conducted into the presence of Alp Arslan, he was treated with considerable kindness, and again offered the terms of peace which he had offered previous to the battle.

Pada tahun 1072, setelah Romanos dibebaskan oleh Alp Arslan, Andronikos dan saudaranya Konstantinos dikirim oleh Mikhael VII dan ayahanda mereka Caesar Ioannes mencegatnya.
In 1072, after Romanos had been released by Alp Arslan, Andronikos and his brother Constantine were sent out by Michael VII and their father the Caesar John to intercept him.

Alp Arslan terbunuh setahun kemudian, dan penaklukkan Asia Kecil yang merupakan satu-satunya wilayah Asia yang tersisa dari Byzantium, diselesaikan oleh putranya Malek Shah( 1074- 1084).
Alp Arslan was killed a year later, and the conquest of Asia Minor, virtually all that was left of Byzantium's Asiatic possessions, was completed by his son Malek Shah(1074- 1084).

Dia juga menderita invasi oleh Alp Arslan di Asia Kecil pada tahun 1064, mengakibatkan hilangnya ibukota armenia, dan oleh Oghuz Turk di Balkan pada tahun 1065, sementara Belgrade kalah dari Hongaria.
He also suffered invasions by Alp Arslan in Asia Minor in 1064, resulting in the loss of the Armenian capital, and by the Oghuz Turks in the Balkans in 1065, while Belgrade was lost to the Hungarians.

Alp Arslan mengumpulkam pasukannya dan menyampaikan pidato dengan tampil dalam jubah putih, seperti dalam sebuah kain kafan pemakaman Islam, di pagi hari pertempuran, dan memberikan semangat serta menyatakan bahwa ia siap mati dalam pertempuran.
Alp Arslan summoned his army and delivered a speech by appearing in a white robe, as in an Islamic funeral shroud, in the morning of the battle.[17] This was an encouraging message that he was ready to die in battle.

Dengan kemenangan-kemenangan ini, Alp Arslan mendapat control atas seluruh wilayah Armenia, dan setahun berikutnya dia berderap masuk lebih jauh ke wilayah kekaisaran Byzantine, ke Neocaasarea dan Amorium pada tahun 1068, Iconium pada tahun 1069, tahun 1070 ke Chonae, dekat pantai Aegean.
These victories gave Alp Arslan control of all Armenia, and a year later he raided far into the Empire, to Neocaesarea and Amorium in 1068, to Iconium in 1069, and in 1070 to Chonae, near the Aegean coast.

Pada akhirnya, Alp Arslan membebaskan Diogenes dengan tebusan berupa emas dalam jumlah banyak serta wilayah Armenia dan banyak wilayah Bizantium lainnya.
In the end, Alp Arslan let Diogenes go in exchange for a lot of gold and the promise that he could have Armenia and a lot of other Byzantine land too.