What is the translation of " BLUMER " in English?

• blumer

Examples of using Blumer in Indonesian and their translations into English

Blumer sangat beruntung.".
Julian is very lucky.”.

Dalam hal ini Blumer menggunakan.
In this case, Christopher is using.

Blumer sangat beruntung.".
Sanger is very fortunate.”.

Independensi Auditor Berbasis Kultur dan Filsafat Herbert Blumer.
Independence of Culture-Based Auditor and Herbert Blumer's Philosophy.

Blumer( 1969) menjelaskan bahwa.
Blumer(1969) suggested that.

WEB Label interaksionisme simbolik diciptakan oleh Herbert Blumer( 1969), salah satu siswa Mead.
The label symbolic interactionism was coined by Herbert Blumer(1969), one of Mead's students.

Mead dan Blumer mengambil posisi di tengah untuk pernyataan ini.
Mead and Blumer took a middle position on this question.

Untuk proyek tersebut, MBA menghubungi spesialis konstruksi kayu Swiss Blumer- Lehmann AG( BLA).
For the project, MBA reached out to Swiss timber-construction specialist Blumer- Lehmann AG(BLA).

Menurut Blumer( 1969) interaksionisme simbolis bertumpu pada.
According to Blumer(1969), symbolic interactionism was grounded in three.

Teoretikus Symbolic Interaction Theory seperti Herbert Blumer tertarik dengan makna yang ada di balik perilaku.
Symbolic Interaction theorists such as Herbert Blumer were concerned with the meaning behind behavior.

Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media.
Blumler and Katz(1994) believe that there is not merely one way that the mass uses media.

Interaksi simbolik yang diformulasikan oleh Herbert Blumer adalah sebuah proses interaksi dalam pembentukan makna oleh individu.
Symbolic Interactionism as thought of by Herbert Blumer, is the process of interaction in the formation of meanings for individuals.

Perry adalah orang pertama yang berpendapat( pada tahun 1947) bahwa Vincent Van Gogh mengidap gangguan bipolar, dan pendapatnya ini telah didukung oleh para psikiater, yakni oleh R. E. Hemphill dan Dietrich Blumer.
Perry was the first to suggest bipolar disorder in 1947, and this has been supported by the psychiatrists Hemphill and Blumer.

Perlu dicatat bahwa Blumer sangat dipengaruhi oleh John Dewey( pemimpin teori sosiologis).
It has to be noted that Blummer was greatly influenced by John Dewey(the leader of sociological theory).

Para ahli dalam bidang perspektif interaksi modern, seperti Erving Goffman( 1959) dan Herbert Blumer( 1962) menekankan bahwa orang tidak menanggapi orang lain secara langsung;
Modern interventionists such as Erving Goffman 1959 and Herbert Blumer[1962] emphasize that people do not respond to other people directly;

Teori Uses and Gratification Blumer dan Katz mengatakan bahwa pengguna media memeinkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut.
The Uses and Gratification Theory is a theory by Blumer and Katz in which proposes that media users play an active role in choosing and using the media.

Para ahli dalam bidang perspektif interaksi modern, seperti Erving Goffman( 1959) dan Herbert Blumer( 1962) menekankan bahwa orang tidak menanggapi orang lain secara langsung;
Modern interactionists such as Erving G off man(1959) and Herbert Blumer(1962) emphasize that people do not respond to other people directly;

Menurut Blumer, baik behaviorisme maupun fungsionalisme struktural sama-sama cenderung memusatkan perhatian pada faktor yang melahirkan perilaku manusia( contohnya, stimulus dari luar dan norma).
To Blumer, behaviorism and structural functionalism both tended to focus on factors(for example, external stimuli and norms) that cause human behavior.

Dia juga mengusulkan perspektif interaksionis Herbert Blumer dari 1937 sebagai alternatif untuk perdebatan antara alam( nature) versus yang memelihara( nurture).
He also proposed Herbert Blumer 's interactionist perspective of as an alternative to the nature versus nurture debate.

Karya psikologi massa menjadi penting pada patuh pertama abad ke-20 ketika digunakan oleh para peneliti media seperti Hadley Cantril and Herbert Blumer untuk menggambarkan reaksi kelompok subordinat kepada media.
During the first half of the twentieth century, Le Bon's writings were used by media researchers such as Hadley Cantril and Herbert Blumer to describe the reactions of subordinate groups to media.

Dua tahun kemudian, feminis terkenal Amelia Blumer muncul di depan umum dengan rok selutut dan celana lebar seperti celana Turki, yang kemudian dinamai menurut namanya sebagai pof.
Two years later, the well-known feminist Amelia Blumer appeared in public in a knee-length skirt and wide pants like Turkish trousers, later named after her as bloomers.

Karya psikologi massa menjadi penting pada patuh pertama abad ke-20 ketika digunakan oleh para peneliti media seperti Hadley Cantril and Herbert Blumer untuk menggambarkan reaksi kelompok subordinat kepada media.
Le Bon's work on crowd psychology became important in the first half of the twentieth century when it was used by media researchers such as Hadley Cantril and Herbert Blumer to describe the reactions of groups to the media.

Mead dan mahasiswanya Herbert Blumer menyatakan bahwa studi mengenai manusia tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode yang sama seperti yang digunakan untuk mempelajari hal lainnya.
Mead and his student at the University of Chicago, Herbert Blumer, contended that the study of human beings could not be conducted using the same methods as the study of other things.

Karya psikologi massa menjadi penting pada paruh pertama abad ke-20 ketika digunakan oleh para peneliti media seperti Hadley Cantril and Herbert Blumer untuk menggambarkan reaksi kelompok subordinat kepada media.
His work on crowd psychology became important during the first half of the twentieth century when it was used by media researchers such as Hadley Cantril and Herbert Blumer to describe the reactions of subordinate groups to media.

Selain itu, Herbert Blumer, kemudian menjadi menonjol sosiolog di University of Chicago dan University of California di Berkeley, yang menyelesaikan gelar MA di MU pada tahun 1925 dan tinggal selama beberapa tahun sebagai seorang guru.
Also, Herbert Blumer, later to become a prominent sociologist at the University of Chicago and the University of California at Berkeley, completed an M.A. degree at MU in 1925 and stayed for a few years as a teacher.

Pendekatan tingkat mikro ini memainkan peran penting dalam sosiologi Amerika, dengan teori-teori dari George Herbert Mead dan muridnya Herbert Blumer mengakibatkan penciptaan pendekatan interaksionisme simbolis pada sosiologi.
This microlevel approach played an important role in American sociology, with the theories of George Herbert Mead and his student Herbert Blumer resulting in the creation of the symbolic interactionism approach to sociology.

Blumer menyatakan: Sebagai perusahaan Block. one telah bersiap untuk mengumumkan rencana jangka panjang, kami senang menyambut investor strategis utama yang selaras dengan nilai-nilai kami untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan terhubung.
Block. one CEO Brendan Blumer said:“As Block. one prepares to announce its future plans, we're excited to welcome key strategic investors aligned with our values of creating a more secure and connected world.”.

Para ahli dalam bidang perspektif interaksi modern, seperti Erving Goffman( 1959) dan Herbert Blumer( 1962) menekankan bahwa orang tidak menanggapi orang lain secara langsung, sebaliknya mereka menanggapi orang lain sesuai dengan bagaimana mereka membayangkan orang itu.
Modern interactionists such as Erving G off man(1959) and Herbert Blumer(1962) emphasize that people do not respond to other people directly; instead, they respond to whatever they imagine other people to be.

Para ahli dalam bidang perspektif interaksi modern, seperti Erving Goffman( 1959) dan Herbert Blumer( 1962) menekankan bahwa orang tidak menanggapi orang lain secara langsung, sebaliknya mereka menanggapi orang lain sesuai dengan bagaimana mereka membayangkan orang itu.
Modern interventionists Modern interventionists such as Erving Goffman 1959 and Herbert Blumer[1962] emphasize that people do not respond to other people directly; instead, they respond to whatever they imagine other people to be.