Examples of using Chorionic villus sampling in Indonesian and their translations into English
{-}
-
Colloquial
-
Ecclesiastic
-
Computer
-
Ecclesiastic
Amniocentesis atau chorionic villus sampling yang mana berfungsi untuk melihat.
Pada minggu ke-11 sampai 13 dapat dilakukan tes Chorionic Villus sampling.
Chorionic villus sampling dapat dilakukan saat kehamilan mencapai minggu ke-11.
Bicarakan dengan dokter atau bidan Anda untuk mendapatkan rujukan untuk melakukan tes chorionic villus sampling( CVS).
Chorionic villus sampling( CVS)- pengujian sampel sel dari plasenta untuk memeriksa gen FMR1.
Untuk pengujian genetik sebelum kelahiran,ibu hamil dapat memutuskan untuk menjalani amniosentesis atau chorionic villus sampling.
Kemungkinan dokter akan merekomendasikan Anda untuk melakukan chorionic villus sampling( CVS) atau amniosentesis untuk memastikan 100% kondisi tersebut.
Bayi Anda terdiagnosa mengalamigangguan genetik pada tes pranatal seperti amniocentesis atau chorionic villus sampling.
Prosedur bedah invasif dalam rahim, seperti amniosentesis dan chorionic villus sampling, juga sedikit meningkatkan risiko keguguran.
Diagnosis prenatal( sebelum kelahiran)dari anemia sel sabit adalah dengan mungkin menggunakan amniocentesis atau chorionic villus sampling.
Metode kedua adalah pemeriksaan sel dari sampel plasenta atau chorionic villus sampling, dan biasanya dilakukan saat kandungan berusia 11- 14 minggu.
Tes untuk mengkonfirmasi sindrom Down seringdilakukan sebelum bayi lahir melalui amniosentesis atau chorionic villus sampling( CVS).
Chorionic villus sampling adalah prosedur dilakukan di awal kehamilan( sekitar 10- 12 minggu) untuk mendapatkan sampel kecil dari plasenta untuk pengujian.
Bicarakan dengan dokter atau bidan Anda untuk mendapatkan rujukan untukmelakukan tes chorionic villus sampling( CVS).
Pengujian Prenatal dengan chorionic villus sampling atau amniocentesis memungkinkan diagnosis FMR1 mutasi sementara janin dalam rahim dan tampaknya dapat diandalkan.
Prenatal diagnosis juga mungkin dengan tes-tes yang berdasarkanDNA yang dilakukan pada sample yang diperoleh melaui amniocentesis atau chorionic villus sampling.
Di masa lalu,wanita hamil yang berusia di atas 35 tahun mungkin dites dengan chorionic villus sampling( CVS) atau amniosentesis untuk mengetahui ketidaknormalan kromosom, seperti Down Syndrome.
Amnio dan Chorionic Villus Sampling( CVS) adalah dua tes yang dapat dilakukan selama kehamilan jika bayi Anda dianggap berisiko tinggi memiliki kelainan genetik atau kromosom.
Untuk janin dalam kandungan, tes DNA dilakukan dengan mengambil cairan amnion atauair ketuban melalui prosedur amniosentesis atau dengan chorionic villus sampling yang mengambil sampel jaringan plasenta.
Chorionic villus sampling: Pada 8- 12 minggu, dokter mungkin mendapatkan sampel plasenta yang sangat kecil untuk dianalisis, menggunakan jarum yang dimasukkan ke dalam serviks atau perut.
Tapi hasil tes bisa menilai resiko masalah tertentu pada bayi danmembantu Anda memutuskan untuk menjalani chorionic villus sampling( CVS) atau amniocentesis untuk mengetahui apakah bayi Anda benar-benar bermasalah.
Dengan chorionic villus sampling( CVS), sebuah, jarum panjang dan ramping dimasukkan melalui perut untuk menghapus sampel kecil dari sel-sel( yang disebut vili korionik) dari plasenta.
Tapi hasil tes bisa menilai resiko masalah tertentu pada bayidan membantu Anda memutuskan untuk menjalani chorionic villus sampling( CVS) atau amniocentesis untuk mengetahui apakah bayi Anda benar-benar bermasalah.
Chorionic villus sampling, dilakukan di 9- 11 minggu pertama kehamilan, melibatkan mengeluarkan jumlah kecil chorionic vili, perluasan jaringan yang pada akhirnya akan berkembang menjadi plasenta.
Anda juga perlu suntikan ini pada waktu lain yang memungkinkan darah bayi bercampur dengan darah Anda, termasuk setelah prosedur invasif,seperti amniocentesis atau chorionic villus sampling( CVS), atau jika Anda mengalami.
USG juga dapat membantu dalam prosedurdiagnostik lainnya di diagnosis prenatal seperti amniocentesis, chorionic villus sampling, cordocentesis( perkutan pengambilan sampel darah tali pusat) dan dalam terapi janin.
Sebaliknya, ibu hamil yang diskrining positif untuk kelainan kromosom tertentu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau dokter kandungan untuk langkah lebih lanjut, yang mungkin termasuk saran melakukan konfirmasi pemeriksaan diagnostik,seperti Amniosentesis atau Chorionic Villus Sampling( CVS).
Mereka bergantung pada kemampuan untuk mendapatkan sampel DNA dari kehamilan danbiasanya mengambil sampel plasenta dengan proses yang dikenal sebagai chorionic villus sampling( CVS) sekitar 10 minggu setelah kehamilan dimulai.