What is the translation of " OTOSKLEROSIS " in English?

• otosclerosis

Examples of using Otosklerosis in Indonesian and their translations into English

Terjadi pada sekitar 4 dari 5 orang dengan otosklerosis.
It occurs in about 4 in 5 people with otosclerosis.

Otosklerosis- ini merupakan pertumbuhan tulang yang tidak normal di telinga tengah.
Otosclerosis- this is an abnormal bone growth in the middle ear.

Kerusakan pada ossicles misalnya karena trauma, otosklerosis.
Damage to the ossicles e.g. due to trauma, otosclerosis.

Otosklerosis adalah penyakit primer dari tulang-tulang pendengaran dan otic capsule.
Otosclerosis is a primary disease of the otic capsule and the ossicles.

Pertumbuhan tulang abnormal di dekat telinga tengah( otosklerosis).
An abnormal bone growth near the middle ear(otosclerosis).

Kondisi yang diturunkan, misalnya otosklerosis, yang menyebabkan telinga atau saraf berhenti bekerja dengan baik.
Inherited conditions, such as otosclerosis, which prevent the ears or nerves from working properly.

Adanya kekakuan pada tulang kecil di telinga tengah( otosklerosis).
A stiffening of the small bones in the middle ear or“Otosclerosis”.

Otosklerosis adalah pengerasan stapes( sanggurdi atau) di telinga tengah dan menyebabkan gangguan pendengaran konduktif.
Otosclerosis is a hardening of the stapes(or stirrup) in the middle ear and causes conductive hearing loss.

Pertumbuhan tulang abnormal di dekat telinga tengah( otosklerosis).
Abnormal growth of the bones(ossicles) in the middle ear(otosclerosis).

Bila ada kehilang an pendengaran konduktif( otosklerosis, otitis media), suara akan lebih jelas terdengar pada sisi yang sakit.
In cases of conductive hearing loss, such as from otosclerosis or otitis media, the sound is heard better in the affected ear.

Operasi juga dapat menjadi pilihan untuk mempertimbangkan jika diagnosis Anda otosklerosis, atau fistula.
Furthermore, surgery may be a good option to consider if your diagnosis is Meniere's disease, otosclerosis or fistula.

Jaringan parut atau otosklerosis, pertumbuhan abnormal tulang dalam telinga tengah, dapat mengakibatkan gerakan terbatas dari ossicles.
Scar tissue or otosclerosis, the abnormal growth of bone within the middle ear, can lead to restricted movement of the ossicles.

Bila tulang-tulang ini tidak mampu bergerak bebas karena otosklerosis, tinitus bisa terjadi.
If these bones are unable to move freely due to sclerosis, tinnitus may occur.

Otosklerosis biasanya menghasilkan gangguan pendengaran konduktif, gangguan pendengaran disebabkan oleh masalah di telinga bagian luar atau tengah.
Otosclerosis usually results in conductive hearing loss, a hearing loss caused by a problem in the outer or middle ear.

Bila tulang-tulang ini tidak mampu bergerak bebas karena otosklerosis, tinitus bisa terjadi.
If these bones are not able to move freely because of otosclerosis, tinnitus can result.

Pada kebanyakan kasus, otosklerosis dapat merusak koklea secara langsung, sehingga mengganggu keseimbangan dan memicu dengungan pada telinga, yang disebut tinnitus.
In certain cases, otosclerosis directly affects the cochlea, which disturbs the balance and causes ringing in the ears called tinnitus.

Ada banyak penyebab, dari masa kecil hingga pada usia tua, dari kondisi seperti kehilangan kongenital, infeksi telinga dan otosklerosis.
There are many causes, from childhood through to old age, from conditions such as congenital loss, infection, glue ear and otosclerosis.

Namun beberapa penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara otosklerosis dan perubahan hormonal yang berhubungan dengan kehamilan dan juga dengan virus.
Some research suggests a relationship between otosclerosis and the hormonal changes associated with pregnancy.

Dalam satu proyek baru-baru ini mereka diminta untuk membuat elemen kecil telinga tengah untuk membantu mengembangkan prostesis untuk penyakit otosklerosis.
In one recent project they were asked to make the tiny elements of the middle ear to help develop prosthesis for otosclerosis disease.

Institut Nasional Tuna Rungu dan Gangguan Komunikasi Lainnya NIH menjelaskan bahwa otosklerosis adalah pengerasan jaringan tubuh yang abnormal.
NIH's National Institute on Deafness and Other Communication Disorders explains that otosclerosis is an abnormal hardening of body tissue.

Jika ketulian hanya ringan, maka operasi mungkin tidak menjadi pilihan namun lebih dipilih alat bantu dengar yang dipasang dengan benar dapat membantu beberapa orang dengan otosklerosis.
If the hearing loss is mild, surgery may not be an option but a properly fitted hearing aid may help some people with otosclerosis.

AAO-HNS memperkirakan bahwa 10% populasi Kaukasia dewasa di dunia dipengaruhi oleh otosklerosis, dan NIH menempatkan jumlah kasus AS lebih dari 3 juta.
AAO-HNS estimates that a full 10% of the world's adult Caucasian population is affected by otosclerosis, and NIH puts the number of US cases at over 3 million.

Otosklerosis adalah penumpukan jaringan spons atau jaringan seperti tulang di telinga tengah yang mencegah ossicles, yaitu stapes di telinga tengah, bekerja dengan baik.
Otosclerosis is the buildup of spongy or bone-like tissue in the middle ear that prevents the ossicles, namely the stapes in the middle ear, from working properly.

Pembedahan dapat menyembuhkan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh otosklerosis, jaringan parut, atau infeksi sementara penyakit Ménière kadang-kadang dapat diobati dengan obat-obatan dan modifikasi diet.
Surgery may reverse hearing loss caused by otosclerosis, scar tissue, or infection while Ménière's disease is sometimes treatable with medication and diet modification.

Penyebab yang jarang adalah: fistula perilymphatic( air mata di salah satu atau kedua membran memisahkan tengah dan telinga bagian dalam), erosi kolesteatoma( pertumbuhan kulit di belakang gendang telinga), Herpes zoster oticus( infeksi virus telinga, juga dikenal sebagai sindrom Ramsay Hunt), otosklerosis( masalah tulang telinga genetik yang menyebabkan ketulian).
Rare causes are: perilymphatic fistula(tear in one or both of the membranes separating the middle and inner ear), cholesteatoma erosion(skin growth behind the eardrum), Herpes zoster oticus(a viral infection of the ear, also known as Ramsay Hunt syndrome), otosclerosis(a genetic ear bone problem that causes deafness).

Saya didiagnosis mengidap otosklerosis sekitar usia 40 tahun, yang merupakan masalah yang memang ada dalam keluarga ayah saya- yaitu sekitar usia 40 tahun hampir semuanya mengalami masalah pendengaran.
I was diagnosed with otosclerosis around the age of 40, which is a problem in my father's family- around the age of 40 everyone goes deaf.

Jarang, masalah telinga lainnya seperti barotrauma( cedera karena tekanan abnormal di dalam telinga) atau otosklerosis( pertumbuhan abnormal tulang yang menghalangi telinga tengah) dapat menyebabkan labyrinthitis.
Rarely, other ear problems like barotrauma(injury due to abnormal pressure inside the ear) or otosclerosis(abnormal growth of bone impeding the middle ear) can cause labyrinthitis.

Pengobatan untuk orang yang didiagnosis dengan otosklerosis tergantung pada sejauh mana gangguan pendengaran yang terjadi dan sejauh mana dapat dilakukan tindakan operasi untuk mengganti sebagian atau seluruh ossicles dengan yang buatan.
Treatment for people who are diagnosed with otosclerosis depends on the extent of hearing loss and may include surgery to replace some or all of the ossicles with artificial ones.

Belum diketahui secara pasti penyebab penyakit ini, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara otosklerosis dan perubahan hormonal yang berhubungan dengan kehamilan dan juga virus.
Scientists aren't sure about the exact cause but there is some research suggesting a relationship between otosclerosis and the hormonal changes associated with pregnancy and also with viruses.

Para ilmuwan belum mengetahui dengan pasti apa penyebab penyakit telinga ini, tetapi ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara otosklerosis dan perubahan hormonal yang berhubungan dengan kehamilan dan juga dengan virus.
Scientists aren't sure about the exact cause but there is some research suggesting a relationship between otosclerosis and the hormonal changes associated with pregnancy and also with viruses.