What is the translation of " PEMROGRAMAN VISUAL " in English?

• visual programming

Examples of using Pemrograman visual in Indonesian and their translations into English

Asas Pemrograman Visual.
Fundamentals of visual programming.

Mulai usia 6 tahun, anak-anak mulai belajar matematika dan logika untuk menerapkan pengetahuan mereka di lingkungan pemrograman visual Scratch.
From the age of 6, children begin to learn math and logic to apply their knowledge in a Scratch visual programming environment.

Dasar-dasar pemrograman visual.
Fundamentals of visual programming.

Bahasa pemrograman visual sangat disederhanakan, tetapi yang lebih penting, sangat mudah untuk memahaminya dengan cepat.
The visual programming language: is very simplified but, more importantly, very easy to grasp quickly.

Lengkapi sampai tuntas, terapkan teknik pemrograman visual yang telah Anda peroleh.
Complete this to the end, applying the techniques of visual programming you learned so far.

Waterbear adalah bahasa pemrograman visual yang berarti anak- anak tidak perlu belajar bahasa sintaks untuk memulai sebuah pemrograman..
Waterbear is a visual programming language which means there is no need to learn syntax to start programming with it.

TouchDevelop adalah sebuah lingkungan pengembangan interaktif dan bahasa pemrograman visual yang dikembangkan di Microsoft Research.
TouchDevelop is an interactive development environment and a visual programming language being developed at Microsoft Research.

Catrobat adalah bahasa pemrograman visual dan set alat kreativitas untuk smartphone, tablet dan mobile browser.
Catrobat is a visual programming language and set of creativity tools for smartphones, tablets, and mobile browsers.

Origami bukan program tersendiri, namun semacam plugin untuk Quartz Composer, lingkungan pemrograman visual yang merupakan bagian dari alat pengembangan besutan Apple.
Origami is not a standalone program, it's kind of a plug-in for Quartz Composer, a visual programming environment that is part of Apple's developer tools.

Max adalah bahasa pemrograman visual untuk musik dan multimedia yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan perangkat lunak berbasis di San Francisco Cycling' 74.
MAX, is a visual programming language for music and multimedia developed and maintained by San Francisco-based software company Cycling'74.

Sebagian besar alat yang tercantum didasarkan pada bahasa pemrograman visual yang memiliki drag dan drop interface untuk pemrograman..
Most of the listed tools are based on a visual programming language which has drag and drop interface for programming..

Pada tahun 1995 Pascal kembali dengan memperkenalkan lingkungan aplikasi bernama Delphi- mengubah pascal menjadi sebuah bahasa pemrograman visual.
In 1995 Borland revived its version of Pascal when it introduced the rapid application development environment named Delphi- turning Pascal into a visual programming language.

Scratch adalah sebuah bahasa pemrograman visual berbasis Squeak dan diimplementasikan dengan Squeak.
Scratch is a visual programming language based on Squeak.

Bahasa pemrograman visual( VPL) adalah setiap bahasa pemrograman yang memungkinkan pengguna membuat program dengan memanipulasi elemen-elemen program grafis daripada dengan menetapkan mereka tekstual.
A visual programming language(VPL) is any programming language that lets users create programs by manipulating program elements graphically rather than by specifying them textually.

Dan anak-anak juga dapat memprogram robot yang disebut Dash and Dot dengan menggunakan bahasa pemrograman visual buatan Google yang disebut Blockly, atau yang lain disebut Wonder that Wonder Workshop, perusahaan di balik robot tersebut, dibuat.
And children can also program robots called Dash and Dot by using a Google-made visual programming language called Blockly, or an other one called Wonder that Wonder Workshop, the company behind those robots, created.

Bahasa pemrograman visual( VPL) adalah setiap bahasa pemrograman yang memungkinkan pengguna membuat program dengan memanipulasi elemen-elemen program grafis daripada dengan menetapkan mereka tekstual.
Visual Programming in Mindscript A Visual programming language(VPL) is any programming language that lets users specify programs by manipulating program elements graphically rather than by specifying them textually….

Kodu adalah sebuah bahasa pemrograman visual yang sengaja dibuat untuk membuat game.
Kodu is a visual programming language made especially for creating games.

ICE adalah platform pemrograman visual yang memungkinkan pengguna untuk memperluas kemampuan Softimage cepat dan intuitif menggunakan diagram dataflow berbasis simpul.
ICE is a visual programming platform that allows users to extend the capabilities of Softimage very quickly and intuitively using a node-based dataflow diagram.

Buku ini berfokus pada Scratch, lingkungan pemrograman visual yang sedang digunakan dalam semakin banyak sekolah-sekolah Inggris untuk memperkenalkan anak-anak untuk coding.
The book focuses on Scratch, the visual programming environment that's being used in a growing number of British schools to introduce kids to coding.

Repenning[ 7] berpendapat bahwa bahasa pemrograman visual menggunakan mekanisme drag dan drop sebagai pendekatan pemrograman membuatnya hampir tidak mungkin untuk membuat kesalahan sintaksis, memungkinkan untuk konsentrasi pada semantik", dan Rosson[ 8] juga mendukung teknik ini.
Repenning 7 argues that visual programming languages utilizing drag and drop mechanisms as a programming method make it virtually inconceivable to create syntactic errors, permitting for focus on the semantics”, and Rosson eight also advocates this method.

Kesemuanya itu baik untuk diingat bahwa bahasa pemrograman visual, seperti Visual Basic, termasuk editor dan compiler dalam tools atau alat yang sama yang digunakan untuk membuat program.
It is good to keep in mind that visual programming languages, like Visual Basic, include the editor and compiler in the same tool used to create programs.

Repenning[ 7] berpendapat bahwa bahasa pemrograman visual menggunakan mekanisme drag dan drop sebagai pendekatan pemrograman membuatnya hampir tidak mungkin untuk membuat kesalahan sintaksis, memungkinkan untuk konsentrasi pada semantik", dan Rosson[ 8] juga mendukung teknik ini.
Repenning[7] argues that visual programming languages using drag and drop mechanisms as a programming approach make it virtually impossible to create syntactic errors, allowing for concentration on the semantics”, and Rosson[8] also advocates this technique.

MIT App Inventor adalah lingkungan pemrograman visual yang intuitif yang memungkinkan semua orang- bahkan anak-anak- untuk membangun aplikasi fungsional untuk smartphone dan tablet.
MIT App Inventor is an intuitive, visual programming environment that allows everyone even children to build fully functional apps for smartphones and tablets.

MIT App Inventor adalah lingkungan pemrograman visual yang intuitif yang memungkinkan semua orang- bahkan anak-anak- untuk membangun aplikasi fungsional untuk smartphone dan tablet.
MIT App Inventor is an intuitive, visual programming environment that allows everyone, even children, to build fully functional Apps for smart phones and tablets.

MIT App Inventor adalah lingkungan pemrograman visual yang intuitif yang memungkinkan semua orang- bahkan anak-anak- untuk membangun aplikasi fungsional untuk smartphone dan tablet.
App Inventor is an intuitive, blocked-based programming environment that allows everyone- even children- to build fully functional mobile apps for smartphones and tablets.

Repenning[ 7] berpendapat bahwa bahasa pemrograman visual menggunakan mekanisme drag dan drop sebagai pendekatan pemrograman membuatnya hampir tidak mungkin untuk membuat kesalahan sintaksis, memungkinkan untuk konsentrasi pada semantik", dan Rosson[ 8] juga mendukung teknik ini.
Repenning 7 argues that visual programming languages utilizing drag and drop mechanisms as a programming method make it virtually impossible to create syntactic errors, permitting for focus on the semantics”, and Rosson eight additionally advocates this method.

Repenning[ 7] berpendapat bahwa bahasa pemrograman visual menggunakan mekanisme drag dan drop sebagai pendekatan pemrograman membuatnya hampir tidak mungkin untuk membuat kesalahan sintaksis, memungkinkan untuk konsentrasi pada semantik", dan Rosson[ 8] juga mendukung teknik ini.
Repenning 7 argues that visual programming languages utilizing drag and drop mechanisms as a programming approach make it nearly unattainable to create syntactic errors, permitting for focus on the semantics”, and Rosson eight additionally advocates this technique.