What is the translation of " PLOTINUS " in English?

• plotinus

Examples of using Plotinus in Indonesian and their translations into English

Aku mengutip dari Plotinus.
I swiped it from Plotinus.

Plotinus adalah pendiri neo-platonisme.
Plotinus, he was a Neo-Platonist.

Epikuros Stoa dan Plotinus Para Bapa.
The Cynics Sceptics Epicureans Stoics and Plotinus The Fathers.

Plotinus tidak menuliskan ajarannya hingga ia berusia 50 tahun.
Colter didn't start writing until he was 50.

Jawabannya ada di sana, dan saya telah menyinggung dia sebelumnya- ada seorang murid yang bernama Plotinus.
There was, and I mentioned him before- there was a brilliant student of Plotinus.

Hal ini karena Wilber tempat pemikir seperti Sri Aurobindo, Buddha, dan Plotinus pada istilah yang sama dengan Freud, Jung dan Piaget.
This is because Wilber places thinkers like Sri Aurobindo, the Buddha, and Plotinus on equal terms with Freud, Jung and Piaget.

Filsuf Plotinus menghabiskan hari-hari terakhirnya dalam pengasingan di perkebunan Campania yang dulunya diwariskan kepadanya oleh muridnya Zethos.
The philosopher spent his final days in seclusion on an estate in Campania which his friend Zethos had bequeathed him.

Argumen filsafat dan teologinya banyak dipengaruhi oleh Platonisme dan Neoplatonisme, terutama oleh karya Plotinus.
In his philosophical and theological reasoning, he was greatly influenced by Stoicism, Platonism and Neo-Platonism, particularly the work of Plotinus.

Pada abad ke-3 Masehi, Plotinus menambahkan unsur-unsur mistis, membangun Neoplatonisme, di mana puncak eksistensi adalah Yang Satu atau Yang Baik, sumber segala sesuatu;
In the 3rd century AD, Plotinus added mystical elements, establishing Neoplatonism, in which the summit of existence was the One or the Good, the source of all things;

Augustine( 354- 430 M), seorang pakar teologi terbesar Gereja Kristen, berspekulasi filsuf Plotinus adalah reinkarnasi Plato.
Augustine(354- 430 A.D.), one of the greatest theologians of the Christian church, speculated that philosopher Plotinus was the reincarnation of Plato.

Pada suatu saat Plotinus berusaha untuk mengajak Gallienus dalam membangun kembali pemukiman yang telah ditinggalkannya di Campina yang dikenal sebagai Kota Philosophers, di mana penduduknya hidup dibawah konstitusi yang telah ditetapkan dalam Plato Law's.
At one point Plotinus attempted to interest the Emperor Gallienus in rebuilding an abandoned settlement in Campania known as the City of Philosophers, where the inhabitants would live under the constitution set out in Plato's Laws.

Berabad-abad kemudian, ahli filsafat Yunani seperti Thales dan Pythagoras, ahli filsafat Roma Plotinus, dan yang lainnya, bepergian ke Mesir dan diinisiasi ke dalam sekolah misteri.
Centuries later, Greek philosophers such as Thales and Pythagoras, the Roman philosopher Plotinus, and others, journeyed to Egypt and were initiated into the mystery schools.

Dasar-dasar ini sekarang tidak pasti, karena satu-satunya bukti yang menunjukkan ini adalah fakta bahwa ajaran Hypatia berfokus pada karya-karya Plato, Aristoteles, dan Plotinus.
These foundations are now uncertain, since the only evidence that suggests this is the fact that the teachings of Hypatia focused on the works of Plato, Aristotle, and Plotinus.

Alih-alih menempatkan Sri Aurobindo, Buddha dan Plotinus pada pesawat yang terpisah( misalnya, lingkaran di tengah yang menyatu semua kuadran), Wilber dirinya menjadi korban â œpostmodernist relativistâ kritik dengan pengelompokan taksonomi tersebut.
Instead of placing Sri Aurobindo, the Buddha and Plotinus on a separate plane(say, a circle in the middle that converges all quadrants), Wilber himself becomes a victim of “postmodernist relativist” criticism with such taxonomic grouping.

Dalam suatu kejadian, saat dia meninggalkan Origenes sang bapa gereja, yaitu intelektual terbesar di kalangan mereka, dia pergi ke Roma dan belajar di sana di bawah Plotinus, filsuf Neo-Platonic termasyhur di dunia saat itu.
In any event, when he left Origen, the church father, the greatest intellect among them, he went to Rome and studied there under Plotinus, the world-famed Neo-Platonic philosopher.

Menurut Plotinus misalnya, metafora seorang pengrajin Plato harus dipandang hanya sebagai sebuah metafora, dan Plato harus dipahami menyetujui Aristoteles bahwa aturan rasional di alam bekerja melalui bentuk sebab-akibat tidak seperti sebab-akibat sehari-hari.
According to Plotinus for example, Plato's metaphor of a craftsman should be seen only as a metaphor, and Plato should be understood as agreeing with Aristotle that the rational order in nature works through a form of causation unlike everyday causation.

Porphyry membuat catatan bahwa Enneads sebelum disusun dan diatur oleh dirinya sendiri, iru hanyalah koleksi besar catatan dan esai yang Plotinus gunakan dalam kuliah dan debat dan bukanlah sebuah buku formal.
Porphyry makes note that the Enneads, before being compiled and arranged by himself, were merely the enormous collection of notes and essays which Plotinus used in his lectures and debates, rather than a formal book.

Plato, Al Haitham, dan para filsuf lain seperti Philo, Plotinus dan Hesoid, telah memperingatkan bahwa dengan menggunakan indera, khususnya mata, sebagai sumber pengetahuan kosmik, sifat-sifat destruktif dari materi tak berbentuk akan muncul dari atom menuju destroycivilisation.
Plato and other philosophers such as Philo, Hesoid, Plotinus and Al Haitham argued that employing the optics of vision to gain knowledge of universal reality would lead to the emergence of the destructive properties of unformed matter within the physical atom.

Dalam argumen filsafat dan teologinya, dia banyak dipengaruhi oleh Platonisme dan Neoplatonisme, terutama oleh karya Plotinus, penulis Enneads, kemungkinan melalui perantaraan Porfiri dan Victorinus( seperti dalam argumen Pierre Hadot).
In both his philosophical and theological reasoning, he was greatly influenced by Stoicism, Platonism and Neoplatonism, particularly by the work of Plotinus, author of the Enneads, probably through the mediation of Porphyry and Victorinus(as Pierre Hadot has argued).

Plato, Al Haitham, dan para filsuf lain seperti Philo, Plotinus dan Hesoid, telah memperingatkan bahwa dengan menggunakan indera, khususnya mata, sebagai sumber pengetahuan kosmik, sifat-sifat destruktif dari materi tak berbentuk akan muncul dari atom menuju destroycivilisation.
Plato, Al Haitham, and other philosophers such as Philo, Plotinus and Hesoid, had warned that by using the senses, in particular the eye, as the source of cosmic knowledge, the destructive properties of unformed matter would emerge from the atom to destroycivilisation.

Platonisme Pertengahan adalah nama modern yang diberikan kepada sebuah tahap dalam perkembangan filsafat Platonis, yang berlangsung dari sekitar tahun 90 SM- saat Antiokus dari Askalon menolak skeptisisme dari Akademi Baru- sampai perkembangan Neoplatonisme di bawah Plotinus pada abad ke-3.
Middle Platonism is the modern name given to a stage in the development of Platonic philosophy, lasting from about 90 BC- when Antiochus of Ascalon rejected the scepticism of the New Academy- until the development of Neoplatonism under Plotinus in the 3rd century.

Dalam pemikiran filosofis maupun teologisnya, Agustinus banyak dipengaruhi oleh Stoikisme, Platonisme, dan Neoplatonisme, terutama oleh karya Plotinus( penulis Enneades), kemungkinan melalui perantaraan Porfirius dan Victorinus sebagaimana didalilkan oleh Pierre Hadot.
In both his philosophical and theological reasoning, Augustine was greatly influenced by Stoicism, Platonism and Neoplatonism, particularly by the work of Plotinus, author of the Enneads, probably through the mediation of Porphyry and Victorinus as Pierre Hadot has argued.

Pada waktu itu Plotinus melihat kira-kira ada dua ratus ancanam besar bagi kultur Hellenistik yang disebabkan oleh karena sekte baru ini, agama baru yang disebut dengan Kekristenan ini, dan ia mendorong muridnya yang brilian Parphare untuk mempelajari iman Kristen dan dengan tujuan untuk mencari kelemahan dan menghancurkannya.
And Plotinus saw in the year about two hundred a great threat to Hellenic culture by this new sect, this new religion called Christianity, and he encouraged his brilliant pupil Parphare to study the Christian faith and to inveigh vigorously against it.

Argumen dari desain juga dipandang sebagai sofisme yang tidak meyakinkan oleh filsuf-Islam awal Al-Farabi, yang malah mengambil pendekatan Neoplatonis" emanasionis" Plotinus, di mana natur secara rasional diatur, tetapi Tuhan tidak seperti pengrajin yang benar-benar mengelola dunia.
The argument from design was also seen as an unconvincing sophism by the early Islamic philosopher Al-Farabiwho instead took the"emanationist" approach of the Neoplatonists such as Plotinus, whereby nature is rationally ordered, but God is not like a craftsman who literally manages the world.

Karena kebahagiaan itu melampaui bentuk fisik, Plotinus menekankan bahwa keberuntungan duniawi tidak mengendalikan kebahagiaan manusia yang sejati, dan dengan demikian tidak terdapat manusia tunggal yang yang tidak baik atau efektif berpotensi memiliki hal yang kita pegang untuk membentuk kebahagiaan.
Because happiness is beyond anything physical, Plotinus stresses the point that worldly fortune does not control true human happiness, and thus“… there exists no single human being that does not either potentially or effectively possess this thing we hold to constitute happiness.”.

Plato, muridnya, dan Aristoteles, murid Plato, yang dikembangkan berbeda dan pendekatan yang kompleks untuk masalah ini, tapi filsuf kemudian klasik seperti Plotinus dan Stoa dibawa ini tradisi dan versi dikembangkan yang akhirnya diterima ke dan digunakan oleh agama-agama Abrahamik.
Plato, his student, and Aristotle, Plato's student, developed differing and complex approaches to the problem, but later classical philosophers such as Plotinus and the Stoics carried on this tradition and developed versions which were eventually accepted into and used by the Abrahamic religions.

Dalam tradisi kenabian Vedanta dan Ibrani, dalam Tao The King and Dialog Plato, dalam kitab Injil menurut St John dan teologi Mahayana, dalam Plotinus dan Aeropagite, di antara para Sufi Muslim Persia dan mistikus Kristen Abad Pertengahan dan Renaissance, Filsafat perennial/ abadi telah dibicarakan hampir dalam semua bahasa di Asia dan Eropa, dan telah membuat penggunaan istilah dan tradisi dari setiap salah satu agama yang lebih tinggi.
In Vedanta and Hebrew prophecy, in the Tao Teh King and the Platonic dialogues, in the Gospel according to St. John and Mahayana theology, in Plotinus and the Areopagite, among the Persian Sufis and the Christian mystics of the Middle Ages and the Renaissance- the Perennial Philosophy has spoken almost all the languages of Asia and Europe and has made use of the terminology and traditions of every one of the higher religions.

Dari zaman dahulu- kembali setidaknya ke dua setengah milenium sampai Pythagoras di Yunani, para nabi Perjanjian Lama dalam Levant kuno, Mahavira dan Buddha Gautama di India, kemudian orang-orang termasyhur seperti Pluto, Plotinus, dan bapa Kristen permulaan- reformis sosial dan guru spiritual telah menekankan pentingnya menghadirkan sikap dan tindakan kita di sekitar makanan.
Since time immemorial- going back at least two and a half millennia to Pythagoras in Greece, the Old Testament prophets in the ancient Levant, and Mahavira and Gautama Buddha in India, as well as later luminaries such as Plato, Plotinus, and the early Christian fathers- social reformers and spiritual leaders have emphasized the importance of attending to our attitudes and practices surrounding food.