What is the translation of " SIMON DE " in English?

• simon de

Examples of using Simon de in Indonesian and their translations into English

Feature Simon de Banya.
Remembrance Simon De Banya.

Simon de Montfort lalu mengambil alih kekuasaan.
Simon de Montfort takes possession of his land.

Ia juga menyerahkan seluruh wilayahnya yang ditundukkan oleh Simon de Montfort ke mahkota Prancis.
He gave up all the lands conquered by Simon de Montfort to the crown of France.

Simon de Montfort lalu mengambil alih kekuasaan.
Simon de Montfort that stepped in to take charge.

Henry III dari Inggris masih bergulat dengan Simon de Montfort dan masalah lainnya di Inggris.
Henry III of England was still struggling with Simon de Montfort and other problems in England.

Simon de Montfort segera mengepung kota itu sekali lagi.
Simon de Montfort immediately besieged the city once more.

Perang Baron Kedua( 1264- 1267) adalah sebuah perang saudara di Inggris antara pasukan sejumlah baron pimpinan Simon de Montfort melawan pasukan Royalis pimpinan Pangeran Edward( kemudian Edward I dari Inggris).
The siege was a part of an English civil war fought from 1264 to 1267 by the forces of Simon de Montfort against the Royalist forces led by Prince Edward(later Edward I of England).

Ketika Simon de Brion menjadi Paus pada 1281, ia memilih nama Martinus.
When Simon de Brion became pope in 1281, he chose to be called Martin.

Dengan bukti ini, kemungkinan besar Yesus membawa seluruh salib, dengan bantuan Simon de Kirene, ke tempat penyaliban, memvalidasi pandangan artistik tradisional Yesus yang memikul seluruh salib.
With this evidence, it is more likely Jesus transported the whole cross, with the help of Simon de Cyrene, to the crucifixion site, validating the traditional artistic view of Jesus bearing the entire cross.

Simon de Montfort, dalam sebuah penggambaran dari sebuah jendela kaca yang ditemukan di Katedral Chartres.
Simon de Montfort depicted in stained glass from Chartres Cathedral.

Kakak perempuan tertua, Amicia, telah menikah dengan baron Prancis, Simon de Montfort, dan putra mereka, yang juga bernama Simon de Montfort, mewarisi separuh harta warisan serta gelar Earl Leicester.
The eldest sister, Amicia, had married the French baron Simon de Montfort, and their son, also named Simon de Montfort, inherited half the estate as well as the title of Earl of Leicester.

Simon de Montfort, dalam sebuah penggambaran dari sebuah jendela kaca yang ditemukan di Katedral Chartres.
Simon de Montfort, in a drawing of a stained glass window found at Chartres Cathedral.

Dari buangannya di Aragon, Raymond VI mengumpul semula tenteranya dan mendapat Toulouse pada 7 November 1217, dan kemudiannya mempertahankannya melawan Simon de Montfort, yang dibunuh pada 25 Jun 1218 C. E., Vol XII, art.
From exile in Aragon, Raymond VI reassembled his troops and took Toulouse on 7 November 1217, later defending it against Simon de Montfort, who was killed 25 June 1218 C.E., Vol XII, art.

Simon de Montfort mungkin percaya bahwa Raymond sedang dalam perjalanan ke kota pada bulan September 1216; ia kembali dengan tergesa-gesa dari Beaucaire dan menzarah sebagian kota, yang tampaknya dimaksudkan sebagai hukuman.
Simon de Montfort possibly believed that Raymond was on his way to the city in September 1216; at any rate he returned in great haste from Beaucaire and conducted a partial sack of the city, apparently intended as punishment.

Edmund membuat Earl of Leicester pada 1265 dan meraih lahan dan hak dari Simon de Montfort, 6 th Earl of Leicester, setelah de Montfort wafat dan akhir Perang Baron Kedua.
Edmund had already been created Earl of Leicester in 1265 and was granted the lands and privileges of Simon de Montfort, 6th Earl of Leicester, after de Montfort's death and attainder at the end of the Second Barons' War.

Simon de Montfort, yang melawan tindakan barisan belakang yang berhasil selama penarikan tersebut, sangat marah dengan ketidakmampuan Raja dan mengatakan kepada Henry bahwa ia harus dikurung seperti Raja Karolingia abad ke-10 Charles yang Sederhana.
Simon de Montfort, who fought a successful rearguard action during the withdrawal, was furious with the King's incompetence and told Henry that he should be locked up like the 10th-century Carolingian king Charles the Simple.

Perang Baron Kedua( 1264- 1267) adalah sebuah perang saudara di Inggris antara pasukan sejumlah baron pimpinan Simon de Montfort melawan pasukan Royalis pimpinan Pangeran Edward( kemudian Edward I dari Inggris).
The Second Barons War(1264–1267) was a civil war in England between the forces of a number of rebellious barons lead by Simon de Montfort, against the Royalist forces led by Prince Edward(later Edward I of England)….

Simon De Beauvoir menulis dalam buku berjudul The Slavery of Childbearing, Melahirkan anak itu membatasi kebebasan perempuan, dia sebenarnya adalah perbudakan yang harus diperangi, dan inti dari penindasan perempuan adalah peran mereka untuk hamil, menyusui, dan membesarkan anak-anak!
Simon De Beauvoir wrote in the book entitled The Slavery of Childbearing,"Giving birth restricts the freedom of women, it is in fact slavery that must be fought, and the crux of the oppression of women is their role as being pregnant, nursing and raising children!”!

Perang Baron Kedua( 1264- 1267) adalah sebuah perang saudara di Inggris antara pasukan sejumlah baron pimpinan Simon de Montfort melawan pasukan Royalis pimpinan Pangeran Edward( kemudian Edward I dari Inggris), atas nama Henry III.
Second Barons' War(1264- 1267)- a civil war between the forces of a number of barons led by Simon de Montfort against Royalist forces led by Prince Edward(later Edward I of England), in the name of Henry III.

Salah Satu prioritas rezim baru adalah menyelesaikan sengketa panjang dengan Prancis dan, pada akhir tahun 1259, Henry dan Éléonore pergi ke Paris untuk menegosiasikan rincian akhir dari sebuah persetujuan damai dengan Raja Louis, yang dikawal oleh Simon de Montfort dan sebagian besar pemerintahan baron.
One of the priorities for the new regime was to settle the long-running dispute with France and, at the end of 1259, Henry and Eleanor left for Paris to negotiate the final details of a peace treaty with King Louis, escorted by Simon de Montfort and much of the baronial government.

Setelah para pemberontak berhasil memenangkan Pertempuran Lewes pada tahun 1264, Simon de Montfort mengambilalih pemerintahan, tetapi ia tewas dalam Pertempuran Evesham satu tahun kemudian, dan Raja Henry III dari Inggris lalu kembali berkuasa.
After the baronial victory at the Battle of Lewes in 1264, Simon de Montfort took control of royal government, but at the Battle of Evesham the next year Montfort was killed, and King Henry III restored to power.

Pada 1265, Simon de Montfort, 6 th Earl of Leicester memanggil pilihanraya pertama Parlimen. franchise dalam pilihanraya parlimen untuk county constituencies adalah seragam sepanjang negara, extending ke semua yang memiliki pegangan kekal tanah pada sewa tahunan 40 shilling( Pemegang kekal empat puluh-shilling).
In 1265, Simon de Montfort, 6th Earl of Leicester summoned the first elected Parliament, the franchise in parliamentary elections for county constituencies was uniform throughout the country, extending to all those who owned the freehold of land to an annual rent of 40 shillings.

Perang Salib Henry tidak pernah pergi, karena ia terpaksa menghadapi masalah di Gascogne, di mana kebijakan keras dari letnan Raja, Simon de Montfort, telah memicu sebuah pemberontakan yang hebat pada tahun 1252, yang didukung oleh Raja Alfonso X dari negara tetangga Kastilia.
Henry's crusade never departed, as he was forced to deal with problems in Gascony, where the harsh policies of the King's lieutenant, Simon de Montfort, had provoked a violent uprising in 1252, which was supported by King Alfonso X of neighbouring Castile.

Simuni dari Hauteville( Palermo 1093- Mileto 1105), disebut Simon de Hauteville di Prancis dan Simone D'Altavilla di Italia, merupakan putra sulung dan penerus Ruggeru I, comte Sisilia, dan Adelasia del Vasto, sebagai wali penguasanya.
Simon of Hauteville(1093- 1105), called Simon de Hauteville in French and Simone D'Altavilla in Italian, was the eldest son and successor of Roger the Great Count, count of Sicily, and Adelaide del Vasto, under whose regency he reigned.

Hal ini membawa kita pada determinisme mekanistik, yang salah satu pendukung utamanya adalah Pierre Simon de Laplace, ahli matematika Prancis abad ke-18, yang teorinya tentang alam semesta benar-benar mirip dengan gagasan takdir, yang terkandung dalam beberapa agama, terutama Calvinisme.
This leads to mechanistic determinism, the most prominent exponent of which was Pierre Simon de Laplace, the French 18th century mathematician, whose theory of the universe really is identical to the idea of predestination present in several religions, notably Calvinism.

Hal ini membawa kita pada determinisme mekanistik, yang salah satu pendukung utamanya adalah Pierre Simon de Laplace, ahli matematika Perancis abad ke-18, yang teorinya tentang alam raya benar-benar mirip dengan ide tentang penciptaan dan takdir, yang terkandung dalam beberapa agama, terutama Calvinisme.
This leads to mechanistic determinism, the most prominent exponent of which was Pierre Simon de Laplace, the French 18th century mathematician, whose theory of the universe really is identical to the idea of predestination present in several religions, notably Calvinism.

Henry ingin menggunakan istananya untuk menyatukan subyek Inggris dan kontinentalnya, dan termasuk Simon de Montfort, awalnya seorang ksatria Prancis yang menikahi adinda Henry, Eleanor dan menjadi Earl Leicester, di samping kemudian masuknya kerabat-kerabat Henry dari Savoyard dan Lusignan.
Henry wanted to use his court to unite his English and continental subjects, and it included Simon de Montfort, originally a French knight who had married Henry's sister Eleanor and become the Earl of Leicester, in addition to the later influxes of Henry's Savoyard and Lusignan relatives.

Ketidakpuasan tersebut akhirnya meletus pada bulan April, ketika tujuh dari Inggris utama dan baron Savoyard- Simon de Montfort, Roger dan Hugues Bigod, John Fitzgeoffrey, Pierre de Montfort, Pierre de Savoie dan Richard de Clare- diam-diam membentuk sebuah aliansi untuk mengusir orang-orang Lusignan dari istana, sebuah langkah yang mungkin diam-diam didukung oleh sang Ratu.
The discontent finally erupted in April, when seven of the major English and Savoyard barons- Simon de Montfort, Roger and Hugh Bigod, John Fitzgeoffrey, Peter de Montfort, Peter de Savoy and Richard de Clare- secretly formed an alliance to expel the Lusignans from court, a move probably quietly supported by the Queen.