What is the translation of " ANGULAR FREQUENCY " in Indonesian?

• frekuensi sudut

Examples of using Angular frequency in English and their translations into Indonesian

W0= 2p/ T the fundamental angular frequency.
W0= 2 p/ T frekuensi sudut mendasar.

Divide the angular frequency by the double of pi.
Bagilah frekuensi sudut dengan dua kali nilai pi.

It also is a unit of angular frequency.
Ia juga menjadi satuan untuk frekuensi sudut.

Where is the angular frequency and is a complex function.
Di mana adalah frekuensi sudut dan adalah fasa.

It is also a unit of angular frequency.
Ia juga menjadi satuan untuk frekuensi sudut.

The angular frequency is related to the physical frequency, f{\displaystyle f}.
Frequensi sudut bisa disambungkan dengan frekuensi biasa, f{\ displaystyle\ displaystyle f}.

And the fundamental angular frequency is then.
Maka besarnya frekuensi nada dasar adalah.

The angular frequency is related to the physical frequency, f{\displaystyle\displaystyle f}.
O frekuensi sudut berhubungan dengan frekuensi fisik,\ displaystyle f( unit= hertz).

Wavenumber is the spatial analogue of angular frequency.
Wavenumber adalah analog spasial frekuensi sudut.

Displaystyle\omega is the angular frequency(unit: radians per second).
Displaystyle\ omega adalah frekuensi sudut( satuan: radian per detik).

In this formula, f represents the frequency of the wave and ω represents the angular frequency.
Dalam rumus ini, f melambangkan frekuensi gelombang dan ω melambangkan frekuensi sudut.

Both of these impedances are functions of angular frequency ω{\displaystyle\omega}.
Kedua impdansi ini adalah fungsi dari frekuensi sudut ω.

When the angular frequency equals the angular frequency of resonance, we get the resonant quality factor.
Ketika frekuensi sudut sama dengan frekuensi sudut resonansi, kita mendapatkan faktor kualitas resonansi.

Where j is the imaginary unit and ω is the angular frequency of the sinusoidal signal.
Dimana j adalah satuan imajiner dan ω adalah frekuensi sudut dari sinyal sinusoidal.

Ω, the angular frequency, specifies how many oscillations occur in a unit time interval, in radians per second.
Ω, frekuensi sudut, menunjukkan berapa banyak gerak berulang-alik yang terjadi dalam satu unit waktu, dalam radian per saat.

Example: A particular wave rotates with an angular frequency of 7.17 radians per second.
Contoh: Sebuah gelombang tertentu berputar dengan frekuensi sudut 7,17 radian per detik.

Angular frequency ω(in radians per second), is larger than frequency ν(in cycles per second, also called Hz), by a factor of 2π, because 2π rad/s corresponds to 1 Hz.
Frekuensi sudut ω( dalam radian per detik), lebih besar dari frekuensi ν( dalam putaran per detik, juga disebut Hz), dengan faktor 2 π, karena 2 π rad/ s sama dengan 1 Hz.

Where is the amplitude of the baseband signal and is the angular frequency of the baseband signal.
Di mana adalah amplitudo sinyal baseband dan adalah frekuensi sudut dari sinyal baseband.

Angular frequency ω is defined as the rate of change of angular displacement(during rotation), or in the phase of a sinusoidal waveform(e.g. in oscillations and waves).
Frekuensi sudut ω didefinisikan sebagai laju perubahan dalam orientasi sudut( selama rotasi), atau dalam fase gelombang sinusoidal( misalnya dalam osilasi dan gelombang).

The last first order term, 1/(1+sT), has a- 20 dB/decade slope starting at the angular frequency w1=1/T.
Istilah urutan pertama terakhir, 1/( 1+ sT), memiliki kemiringan- 20 dB/ dekade mulai dari frekuensi sudut w1= 1/ T.

Omega is usually used to describe the angular frequency- that is, how much an object rotates or revolves in radians per unit time.
Omega biasanya digunakan untuk menggambarkan frekuensi sudut- yaitu, seberapa banyak objek berputar atau berputar dalam radian per satuan waktu.

The susceptances of the inductance and capacitance are equal but of opposite sign at resonance: BL= BC, 1/w0L= w0C, hence the angular frequency of the parallel resonance.
Kerentanan induktansi dan kapasitansi sama tetapi berlawanan dengan resonansi: BL= BC, 1/ w0L= w0C, karenanya frekuensi sudut resonansi paralel.

In applications where it is natural to use the angular frequency(i.e. where the frequency is expressed in terms of radians per second instead of cycles per second or hertz) it is often useful to absorb a factor of 2π into the Planck constant.
Pada aplikasinya dimana digunakan frekuensi sudut( frekuensi dinyatakan dalam radian per detik bukan siklus per detik atau hertz) maka perlu dimasukkan faktor 2 π ke dalam konstanta Planck.

This is because phase and frequency is tightly coupled, and the relationship of phase and angular frequency can be defined by the equation.
Penyatuan frekuensi dan fasa sebagai modulasi sudut disebabkan fasa dan frekuensi yang berhubungan erat, dan hubungan antara fasa dan frekuensi sudut dapat didefinisikan dengan persamaan berikut.

The selectivity can be measured by the quality factor Q If the angular frequency in the formula equals the angular frequency of resonance, we get the resonant quality factor There is a more general definition of the quality factor.
Selektivitas dapat diukur dengan faktor kualitas Q Jika frekuensi sudut dalam rumus sama dengan frekuensi sudut resonansi, kita dapatkan faktor kualitas resonansi Ada sebuah definisi faktor kualitas yang lebih umum.

Explore this Article Frequency from Wavelength Frequency of Electromagnetic Waves in a Vacuum Frequency from Time or Period Frequency from Angular Frequency Show 1 more….
Jelajahi Artikel ini Frekuensi dari Panjang Gelombang Frekuensi Gelombang Elektromagnetik dalam Ruang Hampa Frekuensi dari Waktu atau Periode Frekuensi dari Frekuensi Sudut Tunjukkan 1 cara lagi.

For the simple mass- spring system, fn is defined as: Note: angular frequency ω(ω=2 π f) with the units of radians per second is often used in equations because it simplifies the equations, but is normally converted to ordinary frequency(units of Hz or equivalently cycles per second) when stating the frequency of a system.
Untuk sistem massa-pegas sederhana, fn didefinisikan sebagai: Catatan: frekuensi sudut ω( ω= 2 πf) dengan satuan radian per detik kerap kali digunakan dalam persamaan karena menyederhanakan persamaan, namun besaran ini biasanya diubah ke dalam frekuensi" standar"( satuan Hz) ketika menyatakan frekuensi sistem.

It is equal to the Planck constant divided by 2π, and is denoted ħ(pronounced"h-bar"): ℏ h 2 π.{\displaystyle\hbar={\frac{h}{2\pi}}.} The energy of a photon with angular frequency ω 2πf is given by E ℏ ω,{\displaystyle E=\hbar\omega,} while its linear momentum relates to p ℏ k,{\displaystyle p=\hbar k,} where k is an angular wavenumber.
Besarnya sama dengan konstanta Planck dibagi 2 π, dan dilambangkan ħ( dibaca" h-bar"): ℏ h 2 π.{\ displaystyle\ hbar={\ frac{ h}{ 2\ pi}}.} Energi foton dengan frekuensi sudut ω, dimana ω 2 πf, dirumuskan dengan E ℏ ω,{\ displaystyle E=\ hbar\ omega,} dan momentum linearnya sama dengan p ℏ k,{\ displaystyle p=\ hbar k,} dengan k adalah bilangan gelombang.

For the simple mass-spring system, fn is defined as: f n 1 2 π k m.{\displaystyle f_{n}={1\over{2\pi}}{\sqrt{k\over m}}.\!} Note: angular frequency ω(ω=2 π f) with the units of radians per second is often used in equations because it simplifies the equations, but is normally converted to ordinary frequency(units of Hz or equivalently cycles per second) when stating the frequency of a system.
Untuk sistem massa-pegas sederhana, fn didefinisikan sebagai: f n 1 2 π k m{\ displaystyle f_{ n}={ 1\ over{ 2\ pi}}{\ sqrt{ k\ over m}}\!} Catatan: frekuensi sudut ω{\ displaystyle\ omega}( ω 2 π f{\ displaystyle\ omega= 2\ pi f}) dengan satuan radian per detik kerap kali digunakan dalam persamaan karena menyederhanakan persamaan, namun besaran ini biasanya diubah ke dalam frekuensi" standar"( satuan Hz) ketika menyatakan frekuensi sistem.