Pak Supir, tunggulah sebentar.
Tunggulah sampai muncul menu.Combinations with other parts of speech
Tunggulah sampai kalian menikah.
Masuklah aku sudah lama menunggumu.
Tunggulah pemimpin-pemimpin agama.
Sudah menunggumu selama sepuluh tahun.
Tunggulah sampai Abu Bakar pulang.
Aku akan menanti cinta, menanti cinta.
Dari tadi aku menunggumu untuk mengenaliku.
Semuanya sedang menanti tulisan-tulisan kita.
Tidak apa-apa, aku juga belum lama menunggumu.
Ya, nanti kalau sampai di kantor saya telepon.".
Tunggulah sampai motor listrik benar-benar kering.
Bukankah kekasihmu sedang menunggumu di bawah?
Sekian lama aku menanti, sekian lama aku mencari.
Hal ini berarti kita tak perlu menanti hingga tahun depan.
Ketika saya besar nanti, apakah saya bisa punya anak?
Bagaimanapun juga, putraku menunggumu untuk menyelamatkannya.".
Nanti kalau kau sudah besar, Mak akan mengajakmu ke sana.
Anda akan memikirkan taktik, dan mengantisipasi tingkat menanti Anda.
Saat aku sudah besar nanti akan menikahi wanita seusiaku.".
Katakanlah, Tunggulah oleh kalian, sesungguhnya kami pun menunggu( pula).
Tunggulah satu setengah hari, kecuali dia mengatakan kapan Anda bisa meneleponnya.
Ü Setiap kemalangan membawa benih yang memiliki manfaat yang setara atau lebih besar.
Kami telah menanti bertahun-tahun untuk lakukan suatu hal yang hebat bersama dengan Kroasia.
Tunggulah sampai Paus meninggalkan ruangan, sebelum Anda kembali duduk atau mengalihkan perhatian pada hal-hal lain.